BSIP NTB GELAR BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN STANDAR BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL DI PRAYA TENGAH
#SobatTani, Dalam upaya mempercepat progres implementasi program ICARE di Nusa Tenggara Barat, dengan fokus pada peningkatan kapasitas penyuluh dan kelompok tani dalam penerapan standar budidaya ayam kampung unggul, BSIP NTB selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Penerapan Standar Budidaya Ayam Kampung Unggul Mendukung Usaha Bisnis Korporasi Petani pada Program ICARE".
Sasaran Bimtek kali ini berfokus di Kecamatan Praya Tengah merupakan salah satu lokasi terpilih kegiatan ICARE dari tiga kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah,
Hadir pada kegiatan tersebut Kepala BSIP NTB, Kepala Dinas Pertanian Kab. Lombok Tengah, Kepala Bidang Keswan, Penyuluhan dan Agribisnis Dinas Pertanian Lombok Tengah, BSIP Unggas dan Aneka Ternak, BSIP Tanaman Serealia, Kepala UPT Kecamatan Praya Tengah, serta Penyuluh dan Peternak Ayam.
Selaku tuan rumah, Camat Praya Tengah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting bagi masyarakat petani di Kecamatan Praya Tengah. Beliau menghimbau agar semua peserta dapat memanfaatkan momentum ini untuk kesejahteraan petani. "Kami sangat mengapresiasi program ICARE atas inisiatif ini. Terima kasih kepada BSIP atas penyelenggaraan acara ini. Selamat datang di Praya Tengah," ujar beliau.
Dalam sambutannya, Kepala BSIP NTB menyampaikan bahwa program apapun tanpa dukungan kelembagaan sering kali tidak berbekas. Beliau menekankan pentingnya menyiapkan kelembagaan yang baik, di mana semua fasilitas akan disalurkan melalui koperasi. Saat ini, terdapat tujuh koperasi yang sudah bergabung dengan program ICARE, dan semua kegiatan akan dijalankan berdasarkan prinsip bisnis yang diatur melalui koperasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan program-program yang ada dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi semua anggotanya.
Tidak ketinggalan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah menyampaikan bahwa tahapan yang akan dilaksanakan ke depan sudah mulai direncanakan. Usaha yang diharapkan harus mampu menjamin kelangsungan dan keberlanjutan mulai dari produksi benih hingga pengolahan jagung menjadi pakan ayam. Beliau menyoroti bahwa harga pakan ayam pernah mahal karena produksi jagung menurun, sehingga program ICARE menjadi solusi yang tepat. Diharapkan koperasi dapat mengakomodir kebutuhan ini, dengan semangat dan komitmen yang tinggi dari semua pihak. Matching grant harus memberikan manfaat nyata, sehingga usaha menjadi lancar dan produktivitas meningkat. Para petani diharapkan bisa menjadi pelaku bisnis yang aktif, dengan koperasi sebagai penyalur utama. Jika koperasi kuat, maka seluruh ekosistem pertanian akan lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, koperasi, dan petani, diharapkan tercipta ekosistem pertanian yang lebih kuat, mandiri, dan berkelanjutan.